#156 – Malam Seribu Jahanam

179532331Judul: Malam Seribu Jahanam
Penulis: Intan Paramadhita
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, Juni 2023)
Halaman: 362
ISBN: 978-602-06-7144-4
Rating: 4 dari 5 ⭐ – really liked it

Hajjah Victoria binti Haji Tjek Sun meramal tiga cucunya—Mutiara, Maya, dan Annisa—di tahun 1991. Ia meramal satu cucu menjadi penjaga, satu cucu menjadi pengelana, dan satu cucu menjadi pengantin.

Tidak disangka si bungsu, Annisa, yang paling cantik dan kesayangan ayah mengkhianati mereka semua dengan membalut tubuhnya dengan lalu meledakkan diri dan membunuh banyak orang. Annisa yang dikenal perempuan solihah, relijius, ternyata memahami Islam dari sudut pandang yang salah. Mutiara dan Maya terpukul. Mereka merasa gagal menjaga adik bungsu mereka.

Malam Seribu Jahanam ditulis dari empat sudut pandang. Masing-masing di awal bab akan diberi judul “Penjaga”, “Pengelana”, “Pengantin, dan “Pendongeng”. Judul-judul itu adalah petunjuk buat kita untuk mengetahui siapa yang bernarasi.

Lanjutkan membaca “#156 – Malam Seribu Jahanam”

#155 – Yellowface

198981124 Judul: Yellowface
Penulis: R. F. Kuang
Alih bahasa: Poppy D. Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan I, 2023)
Halaman: 336
ISBN: 9786020672793
Rating: 4 dari 5 ⭐ – really liked it

June Hayward dan Athena Liu sama-sama penulis dan keduanya teman kuliah di Yale. June adalah seorang perempuan kulit putih, sedangkan Athena adalah seorang China Amerika. Selain masalah ras, yang membedakan dari keduanya adalah nasib. Hidup Athena seperti sempurna. Berwajah cantik dan menarik, memiliki karir kepenulisan yang cemerlang, bukunya selalu laris, dan kabar terakhir ia mendapat kontrak dari Netflix untuk mengalihwahanakan bukunya ke dalam bentuk visual. Sementara June, kebalikannya. Karirnya stagnan sebagai penulis. Itupun kalau tidak mau dibilang gagal setelah buku pertamanya flop. Ia terpaksa harus bekerja untuk menyambung nyawa. Wajar saja kalau June merasa iri dengan Athena.

Untuk merayakan kontraknya dengan Netflix, Athena mengundang June ke apartemen mewahnya, suatu hal yang cukup mengherankan bagi June. Mengapa ia dan Athena bisa berteman? Mengapa Athena beberapa kali mengajaknya untuk bertemu untuk nongkrong? Mengapa Athena mengundangnya ke apartemennya? Mengapa Athena mau berteman dengannya? Dengan rasa herannya toh ia tetap menerima ajakan Athena. Karena kapan lagi bisa main bareng dengan penulis laris, ‘kan? Kalau selama ini June sering membayangkan bagaimana indahnya hidup Athena, tidak ada salahnya juga kan kalau ingin mencicipi—meski sedikit—rasanya hidup Athena?

Lanjutkan membaca “#155 – Yellowface”

#154 – Gadis Kretek

56165893 Judul: Gadis Kretek
Penulis: Ratih Kumala
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan III, Juli 2019)
Halaman: 292
ISBN: 978-979-22-8141-5
Rating: 3 dari 5 ⭐ – liked it

Tegar, Karim, dan Lebas adalah anak dari Soeraja, bos dari keretek Djagad Raja. Mereka berpacu dengan waktu mencari perempuan bernama Jeng Yah, yang merupakan sosok dari masa lalu ayah mereka. Mereka ingin memenuhi permintaan terakhir ayahnya, yang sedang sekarat, sebelum ajal menjemput, yaitu bertemu dengan Jeng Yah.

Namun, siapa itu Jeng Yah? Di mana mereka harus mulai mencarinya? Berbekal info minim, mereka berangkat dari Jakarta menuju Kudus. Di sana mereka berharap bisa mendapatkan informasi tentang Jeng Yah dan di mana keberadaannya sekarang. Sekecil apapun informasinya akan tetap berharga. Demi Romo mereka.

Lanjutkan membaca “#154 – Gadis Kretek”

#153 – Eragon

113436 Judul: Eragon (The Inheritance Cycle #1)
Penulis: Christopher Paolini
Penerbit: Alfred A. Knopf (26 Agustus 2003)
Halaman: 503
ISBN: 9780375826696
Rating: 4 dari 5 ⭐ – really liked it

Dalam rangka menyambut buku terbaru dari The Inheritance CycleMurtagh, yang rencananya akan terbit tanggal 7 November 2023, saya membaca ulang buku serial fantasi ini untuk menyegarkan ingatan. Saya sama sekali tidak ingat dengan ceritanya, baik itu cerita secara garis besar maupun detilnya. Jangankan untuk ceritanya, jika saya ditanya kapan terakhir kali saya baca buku ini, niscaya saya tidak bisa menjawab karena saya lupa. Sepertinya sebelum Juni 2010 karena itu adalah saat saya membuka akun di Goodreads dan tidak ada catatan saya sudah membaca buku ini di Goodreads.

Saya juga memutuskan untuk membaca ulang The Inheritance Cycle karena saya sedang dalam fase reading slump. Semangat membaca dan menulis resensi sedang rendah, sementara tantangan membaca di Goodreads terus mengejar. Saya tidak mau kalah dengan tantangan yang saya buat sendiri—membaca 75 buku dalam satu tahun—sehingga saya harus memaksa diri untuk membaca. Hanya saja saya juga tidak mau asal membaca buku. Saya ingin kembali menemukan cinta dan semangat membaca itu kembali. Langkah pertama yang bisa saya ambil adalah dengan membaca buku dengan genre favorit saya, yaitu fantasi. Dus, The Inheritance Cycle menjadi pilihan.

Oke, cukup dengan pengantar basa-basinya. Mari kita langsung saja ke inti sebenarnya dari tulisan ini, yaitu resensi Eragon.

Lanjutkan membaca “#153 – Eragon”

#152 – Dari Doing ke Undoing Gender

Sampul Buku Dari Doing ke Undoing Gender Judul: Dari Doing ke Undoing Gender: Teori dan Praktik dalam Kajian Feminisme
Editor: Wening Udasmoro
Penerbit: Gadjah Mada University Press (cetakan II, April 2018)
Halaman: xxii + 358
ISBN: 978-602-386-234-4
Rating: 4 dari 5 ⭐ – really liked it

Tulisan ini adalah rangkuman dari Dari Doing ke Undoing Gender: Teori dan Praktik dalam Kajian Feminisme. 

Buku ini adalah tulisan-tulisan yang didasarkan dari penelitian terkait studi gender dan feminisme yang ditulis sebagian besar oleh mahasiswi dan mahasiswa Master Universitas Gadjah Mada dari penelitian sastra yang mereka lakukan. Buku ini terdiri dari empat bagian. Bagian pertama adalah tulisan-tulisan yang terangkum dalam judul besar “Tubuh dan Pendisiplinan Perempuan”. Judul besar kedua adalah “Perempuan dalam Konstruksi Budaya dan Negara”. Judul besar ketiga adalah “Kontestasi-Kontestasi Maskulin”. Judul besar keempat adalah “Peredefinisian Dikotomi Gender”. Saya tidak akan membahas semua tulisan yang ada karena akan terlampau panjang jika saya merangkum semuanya. Dalam rangkuman ini, saya hanya akan merangkum dua judul besar, yaitu “Tubuh dan Pendisiplinan” dan “Perempuan dalam Konstruksi Budaya dan Negara”, itupun ada beberapa esainya yang tidak saya rangkum juga. Soalnya saya malas. Ha, ha, ha.

Lanjutkan membaca “#152 – Dari Doing ke Undoing Gender”

#151 – Tiba Sebelum Berangkat

39834891 Judul: Tiba Sebelum Berangkat
Penulis: Faisal Oddang
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (edisi digital, 2021)
Halaman: vi + 216
ISBN-13: 978-602-42-4353-1 (PDF)
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Saat penisnya ditindih kaki kursi, Mapata teringat kata-kata Sukeri, ada setan perempuan dalam tubuhnya. Ketika lidahnya dijepit tang sebelum dipotong dengan sembilu, satu-satunya yang Mapata sesali adalah bahwa dia tidak bisa lagi memuaskan Batari, istrinya. Batari selalu memuji lidah Mapata, satu-satunya miliknya yang berharga, dan pujian itu selalu ia timpali dengan sombong, dengan lelucon basi bahwa dia bisa mengangkat pinggul istrinya hanya dengan menggunakan lidah. Lalu, mereka akan tertawa sebelum pulas oleh percintaan yang sebenarnya tidak benar-benar memuaskan. (hal. 1)

Gila! Baru di paragraf pertama, di bagian prolog pula, Faisal Oddang sudah membuat saya menghela nafas. Paragraf pembuka macam apa ini yang langsung bisa menunjukkan kualitas penulisnya? Cukup dengan satu paragraf itu mampu membuat saya tidak bisa berhenti membaca Tiba Sebelum Berangkat

Saya melanjutkan membaca. Halaman demi halaman membius saya. Saya tidak bisa berhenti. 

Lanjutkan membaca “#151 – Tiba Sebelum Berangkat”

#150 – Puya ke Puya

26879907 Judul: Puya ke Puya
Penulis: Faisal Oddang
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (edisi digital, 2021)
Halaman: xii + 218
ISBN-13: 978-979-91-0950-7
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Rante Ralla, ayah dari Allu Ralla, meninggal dunia. Sebagai pemimpin adat dan bangsawan di Kampung Kete’, Toraja, Rante harus dimakamkan dengan upacara Rambu Solo’. Namun, butuh uang tidak sedikit untuk memakamkan seorang pemimpin dan bangsawan Toraja. Butuh puluhan kerbau dan ratusan babi untuk upacara Rambu Solo’.

Rante tidak meninggalkan banyak warisan untuk keluarganya. Hartanya tinggal tanah leluhur. Dan tanah leluhur tersebut terpaksa dijual oleh Allu ke perusahaan tambang yang memang sudah sejak lama mengincar tanah keluarga Ralla. Tanah itu terpaksa dijual agar Allu bisa membiayai upacara pemakaman yang sangat mahal dan juga agar Allu bisa menikahi cinta pertamanya.

Lanjutkan membaca “#150 – Puya ke Puya”

#149 – Aidit

9602205Judul: Aidit: Dua Wajah Dipa Nusantara
Penulis: Seri buku TEMPO
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (2010)
Halaman: xiv + 143
ISBN-13: 978-979-91-0279-9
Rating: 3 dari 5 ⭐ – liked it

Selama ini kita mengenal Dipa Nusantara Aidit sebagai Ketua PKI yang bengis karena telah memerintahkan pemberontakan di penghujung bulan September 1965 dan untuk menghabisi Dewan Jenderal. Maka tidak heran ketika majalah Tempo menulis tentang D.N. Aidit sebagai laporan utama, seorang pensiunan jenderal Angkatan Darat dengan gusar bertanya, “Mengapa DN Aidit?” Dengan setengah menghardik ia berujar, “Kalian tidak mengerti sejarah.” (hal. vii)

Arif Zulkifli menulis dalam kata pengantarnya tidak ada fatwa yang mengharamkan media massa menulis tentang orang paling jahat sekalipun. Jika sebuah peristiwa menarik, maka layak untuk ditulis dengan baik dan benar. Selain itu, publik juga berhak tahu akan informasi dan fakta sebenarnya, termasuk tentang Aidit, karena selama ini apa yang publik luas ketahui tentang Aidit — dan tokoh-tokoh kiri lainnya di negeri ini — masih berselimut kabut.

Lanjutkan membaca “#149 – Aidit”

#148 – Kartosoewirjo

10376458 Judul: Kartosoewirjo: Mimpi Negara Islam
Penulis: Tim Buku TEMPO
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (cetakan II, Februari 2016)
Halaman: xi + 145
ISBN-13: 978-979-91-1163-0
Rating: 3 dari 5 ⭐ – liked it

Membaca Kartosoewirjo untuk yang kedua kali dan rating yang saya berikan masih sama: 3 bintang dari 5. Tidak ada emosi yang berubah dalam membaca buku ini. Setelah sedikit lebih tahu mengenai Kartosoewirjo, ya sudah. Cukup sekadar tahu. Dan membaca ulang buku ini membantu menyegarkan kembali ingatan. Maklum, waktu kali pertama baca aku tidak membuat catatan sehingga terlupa begitu saja.

Beberapa ingatan yang kembali muncul: Bahwa ternyata sisa-sisa Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) masih ada hingga saat ini. Bahwa Jamaah Islamiyah merupakan pentolan dari DI/TII. Bahwa Pesantren Al Zaytun ternyata berafiliasi ke DI/TII.

Lanjutkan membaca “#148 – Kartosoewirjo”

#147 – Tan Malaka

26094452Judul: Tan Malaka: Bapak Republik yang Dilupakan
Penulis: Tim Buku TEMPO
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (edisi digital, 2021)
Halaman: xx + 184
ISBN: 978-602-42-4653-2 (PDF)
Rating: 5 dari 5 ⭐ – it was amazing

Dalam semangat kemenangan menyambut Idulfitri 1444 H saya membaca ulang edisi khusus Tempo, yang sudah dibukukan, Tan Malaka. Ini adalah kali kedua saya membaca buku ini dan saya membacanya di Gramedia Digital.

Sewaktu membaca buku ini hampir 5 tahun yang lalu (2 Juni 2018), saya memberi nilai 4 bintang. Sekarang saya memberi nilai 5 bintang. Apa yang berubah? Dari segi isi buku, tidak ada. Dari segi pribadi yang membacanya, tentu ada. Lima tahun berselang ketika kembali membuka buku ini dari sudut pandang yang baru dan lebih segar, saya merasa nilai 5 bintang layak untuk buku ini.

Lanjutkan membaca “#147 – Tan Malaka”